Minggu, 29 Agustus 2010

Fenomena BLT

Bab 1
Pendahuluan

1.1    Latar Belakang

    
Perubahan sosial sebagai suatu proses perubahan bentuk yang mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat, terjadi baik secara alami maupun karena rekayasa sosial. Proses tersebut berlangsung sepanjang sejarah hidup manusia, pada tingkat komunikasi lokal, regional dan global. Ini menggambarkan betapa luasnya cakupan perubahan sosial.

    Perubahan sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan manusia. Menurut Laur, 1982 (dalam Kammeyer, Ritzer and Yetman, 1990: 637-639) perubahan sosial (social change) adalah : 
“variations over time reltonships among individuals, groups, cultures and societies. Social change is pervasive; all-of social life is continually changing”
Perubahan social, sebetulnya bukan merupakan satu titk, dua titk perubahan sikap komunitas suatu masyarakat akibat berubahnya suatu tatanan masyarakat. Perubahan social bukan lagi sebagai akibat pembangunan yang sedang gencar dilakukan oleh seperangkat birokrasi pemerintah, tetapi suatu bentuk perubahan yang benar-benar menjadi keinginan organisme social dalam bentuknya yang wajar.

    Perubahan social dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pengamatan :apakah dari sudut aspek, fragmen atau dimensi system sosialnya.(Sztompka  2007: 3)
    Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya, tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari system. System sebagai keseluruhan tetap utuh, tak terjadi perubahan menyeluruh atas unsur-unsurnya meski di dalamnya terjadi perubahan sedikit demi sedikit. Contohnya adalah adanya system atau kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu / miskin. Penggelontoran dana besar BLT itu menimbulkan tanggapan beragam. Meski pemerintah mengklaim program BLT sebelumnya tepat sasaran, namun elit politik memandangnya justru mendidik masyarakat menjadi pemalas. Dana BLT yang disediakan tahun anggaran 2008 mencapai Rp14,1 triliun untuk 19,1 juta rumah tangga miskin, sebagai kompensasi pengurangan subsidi BBM.(Abdul Choir/Indra/Andrian: robbyalexandersirait.wordpress.com).
    Terlepas dari sudut pandang bebeda dalam melihat BLT, maka dalam masyarakat tersebut tanpa disadari telah terjadi suatu perubahan, walaupun hal ini  tidak berlaku menyeluruh terhadap masyarakat. Perubahan tersebut mencakup berbagai kepentingan yang mengedepankan kepentingan masyarakat, yang akhirnya membentuk karakter masyarakat suatu Negara.

1.2    Perumusan masalah
    Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut di atas maka permsalahan dapat  dirumuskan sebagai berikut :
    Bagaimanakah fenomena BLT dilihat dari konsep perubahan sosial ?
    Apakah pengsaruh dari adanya program BLT terhadap kondisi sosial masyarakat?
    Apakah dampak positif serta dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya program BLT ?

Bab II
Pembahasaan

A.    Fenomena BLT dilihat dari konsep perubahan sosial


     Perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan suatu gejala yang normal. Namun sekarang ini perubahan-perubahan tersebut berlangsung sangat cepat, sehingga hal ini menimbulkan kebingungan manusia yang menghadapinya. Akan tetapi karena perubahan itu berlangsung secara konstan dan terus menerus maka masyarakat akan lebih terbiasa dan mudah menerima perubahan yang sedang terjadi tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, perubahan akan organisasi, susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan lain sebagainya Inilah yang terjadi pada fenomena BLT pada masyarakat yang kurang mampu di indonesia sekarang ini. BLT merupakan suatu kebijakan yang di keluarkan pemerintah untuk mengangkat atau mensejahterakan masyarakat miskin. Perubahan yang terjadi pada kebijakan BLT ini merupakan suatu perubahan sosial yang berasal dari aspek ekonomi dan selalu berkaitan dengan perubahan perilaku yang berasal dari aspek non-ekonomis (politik, pendidikan, dll).

    Kebijakan BLT dikatakan sebagai perubahan sosial yang  berasal dari aspek non-ekonomis (politik), karena kebijakan yang dilakukan pemerintah ini bukanlah kebijakan yang murni untuk menaikkan derajat kesejahteraan masyarakat miskin, akan tetapi hal ini juga berkaitan dengan tujuan pemerintah yang sedang berkuasa untuk mempertahankan image pemerintah yang baik di mata masyarakat. Kebijakan politis ini di perkuat dengan adanya saling klaim di antara para pejabat yang akan tampil memimpin Indonesia 5 tahun kedepan. Kebijakan pemerinth ini dijadikan sebagai tameng oleh para elit politik untuk menarik simpati serta dukungan dari rakyat, pada pemilu 2009 ini.

    Perubahan sosial dapat di proyeksikan dalam lima fenomena empirik, yang kemungkinan besar memiliki sumbangan yang cukup kuat untuk mempengaruhi perubahan sosial di indonesia. Kelima unsur perubahan sosial ini dilihat sebagai kekuatan eksternal, yang mempengaruhi dinamika aspek-aspek statik (struktural) dalam masyarakat. Kelima unsur itu dapat dirunut sebagai kekuatan eksternal, yang di akomodasi memiliki potensi penuh untuk mengubah masyarakat di negara berkembang. (1) Informasi komunikasi, (2) Birokrasi, (3) Ideologi, (4) Modal, (5) Tekonologi. Kelima unsur itu menjadi materi utama atau dapat di katakan sebagai mesin penggerak (turbin) perubahan sosial, memiliki relevansi yang sangat tinggi dalam khasanah perkembangan ilmu sosial.(Salim 2002 : 12).

    Pada kebijakan BLT, fenomena empirik yang muncul / memiliki sumbangan yang besar untuk mempengaruhi perubahan sosial pada masyarakat adalah unsur birokrasi dan modal. Pada unsur birokrasi perubahan sosial memiliki keterkaitan dan memiliki pengaruh yang berasal dari penguasa, dalam hal ini adalah pemerintah. Sehingga mau tidak mau perubahan pun di kendalikan juga  dari pemerintah. Sedangkan pada unsur modal,modal memegang peranan yang sangat penting. Modal disini meliputi modal finansial dan sumber daya manusia.
        
B.  Pengaruh program BLT terhadap kondisi sosial masyarakat

    Kebijakan BLT lahir akibat dari naiknya harga BBM yang kemudian diikuti juga oleh naiknya harga-harga sembako. Dalam perjalanannya kebijakan BLT ini mendapat respon positif dari masyarakat yang memiliki ekonomi menengah kebawah. Dalam studi perubahan sosial ada suatu perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.(Soekanto 2002 : 315). Agent of change dari program BLT adalah pemerintah, dimana pemerintah memiliki peranan yang sangat  penting untuk memberikan perubahan-perubahan pada masyarakat. Karena suatu perubahan yang dikehendaki atau direncanakan yakni kebijakan BLT, selalu berada dibawah pengendalian serta pengawasan dari pemerintah tersebut (agent of change). Namun bagaimanakah pengaruh kebijakan BLT terhadap kondisi sosial masyarakat miskin?.
     kebijakan BLT  akan memeberikan perubahan yang signifikan terhadap kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Ini disebabkan nominal BLT yang diberikan tidak seimbang dengan kenaikan biaya hidup yang ditanggung oleh masyarakat akibat kenaikan harga BBM, dengan adanya program BLT ini beban masyarakat sedikit berkurang. Walaupun demikian sebagian besar masyarakat mendukung program pemerintah tersebut, sehingga dari sini timbul rasa bangga terhadap pemerintah yang sedang berkuasa, dengan adanya fenomena masyarakat bangga terhadap pemerintahnya maka hal ini akan berpengaruh pada pola pikir masyarakat terkait, sehingga akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah yang lain.
    Tidak dipungkiri kebijakan BLT yang di keluarkan pemerintah sedikit membawa angin segar kepada masyarakat yang kurang mampu, hal ini dapat terbukti dengan menurunnya tingkat kemiskinan yang ada pada masyarakat. Jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2008, menurut Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Arizal Ahmaf, mencapai 34,96 juta orang, atau turun 16,58 persen dibandingkan jumlah penduduk miskin per Maret 2007. Penurunan harga beras menjadi salah satu faktor penyebab turunnya jumlah penduduk miskin itu. (robbyalexandersirait.wordpress.com).
    Suatu perubahan yang dikehendaki akan timbul reaksi sebagai respon positif terhadap perubahan sosial yang terjadi sebelumnya. Jika perubahan sebelumnya adalah perubahan yang dikehendaki maka perubahan yang terjadi selanjutnya adalah melanjutkan proses dari perubahan tersebut. Jika sebelumnya terjadi   perubahan yang tidak dikehendaki, maka perubahan yang dikehendaki dapat diartikan sebagai pengakuan terhadap perubahan yang terjadi sebelumnya, dan selanjutnya dapat diterima oleh masyarakat. Inilah yang terjadi pada kebijakan BLT yang dikeluarkan pemerintah yang menjadi suatu titik perubahan yang terjadi pada masyarakat.

C.  Dampak yang ditimbulkan akibat adanya program BLT

        Suatu perubahan yang berlangsung dalam masyarakat tentu akan menimbulkan suatu dampak. Baik itu dampak positif maupun dampak negatf bagi masyarakat yang bersangkutan. Begitu pula dengan adanya kebijakan BLT dari pemerintah, tentu akan menimbulkan suatu dampak.
        Kebijakan BLT ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat miskin. Dengan adanya BLT, maka beban kebutuhan masyarakat miskin akan semakin berkurang yang diakibatkan oleh kenaikan BBM maupun dampak kenaikan harga kebutuhan pokok akibat kenaikan BBM. Dengan adanya BLT juga,masyarakat akan semakin mendukung program-program pemerintah yang lain. Masyarakat akan menilai pemerintahan sekarang lebih baik daripada pemerintahan sebelumnya.
    Namun demikian kebijakan BLT ini juga memiliki dampak negatif yakni akan menimbulkan efek negative pada perilaku dan karakter masyarakat. Kebijakan ini sangat riskan menciptakan karakter masyarakat yang salalu dimanja dan menjadi bangsa peminta-minta. Menimbulkan sefek ketergantungan masyarakat terhadap dana cuma-cuma yang diberikan oleh pemerintah. Dampak negatif yang lain dari adanya kebijakan BLT adalah terkikisnya modal sosial bangsa seperti kegotongroyongan mengendur dan memicu sikap konsumerisme masyarakat. Selain itu, permasalahan efektifitas dan efisiensi kebijakan ini juga sangat diragukan, apalagi kalau kita melihat bahwa landasan kenaikan BBM adalah kondisi defisit keuangan negara yang semakin membengkak..Dilihat dari efisiensi, efektifitas dan dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan, kebijakan BLT masih jauh dari kategori efisien dan efektif dalam kerangka menyelesaikan kemiskinan atau bahkan kemiskinan baru yang ditimbulkan oleh kenaikan BBM tersebut. Karena dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya kebijakan BLT  terlalu banyak, maka timbul banyak protes mulai dari masyarakat, pemerintah daerah, mahasiswa dan tokoh-tokoh masyarakat baik nasional maupun daerah. Hal ini bukan karena tidak mendukung program pemerintah  tersebut, melainkan untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk di masa yang akan datang.
     Kebijakan yang di keluarkan pemerintah tersebut (BLT), merupakan suatu terobosan baru yang  di lakukan pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang ada pada masyarakat. Kebijakan BLT ditinjau dari pola perubahan sosial adalah perubahan yang datang dari negara (state). Perubahan tersebut langsung  dikelola oleh pemerintah, sehinngga peranan pemerintah sangat kuat untuk mengendalikan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang menerimanya.

Bab III
Penutup

A.Simpulan

    Setiap manusia maupun masyarakat selama hidup tidak terlepas dari yang namanya perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan yang bersifat positif ataupun bersifat negatif, perubahan-perubahan yang pengaruhnya luas ataupun yang pengaruhnya kecil / terbatas.serta perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung sangat lambat.
Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya, tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari system.. Contohnya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pada kebijakan BLT, fenomena empirik yang memiliki sumbangan yang besar untuk mempengaruhi perubahan sosial pada masyarakat adalah unsur birokrasi dan modal. Pada unsur birokrasi perubahan sosial memiliki keterkaitan dan memiliki pengaruh yang berasal dari penguasa, dalam hal ini adalah pemerintah. Sedangkan modal memegang peranan yang sangat penting. Modal disini meliputi modal finansial dan sumber daya manusia
BLT memberikan  dampak positif dan negatif bagi masyarakat yang menerimanya. Dampak posiif dari kebijakan BLT antara lain : beban kebutuhan masyarakat sedikit berkurang, masyarakat akan senantiasa mendukung preogram pemerintah yang pro rakyat yang lain. Dampak negatif dari kebijakan BLT antara lain : membentuk karakter masyarakat yang salalu dimanja dan memiliki mental peminta-minta, adanya efek ketergantungan pada masyarakat terhadap pemberian dari pemerintah. Terkikisnya modal sosial bangsa seperti kegotongroyongan mengendur serta gaya hidup masyarakat yang konsumtif.

B. Saran

            Melihat fenomena adanya kebijakan yang di keluarkan pemerintah,semenjak harga BBM dinaikan yakni bantuan langsung tunai (BLT),memberikan titik perubahan paradigma tentang kebijakan-kebijakan pemerintah. Paradigma baru itu adalah adanya kebijakan pemerintah yang mendukung rakyat. Karena paradigma lama sebelumnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dinilai menguntungkan satu golongan tertentu dan kurang memperhatikan masyarakat miskin.
    Walaupun kebijakan ini di khususkan untuk masyarkat miskin, namun dalam kenyataannya masih banyak masyarakat yang mampu (tidak miskin) menerima bantuan ini. Hal ini dikarenakan adanya mis komunikasi di antara birokrasi yang berwenang. Sehingga diperlukan adanya sistem birokrasi yang bersih dan profesional untuk menyelenggarakan program BLT.

Daftar pustaka

-    Salim Agus. 2002.Perubahan Sosial. Yogyakarta. PT.Tiara Wacana Yogya
-    Soekanto Soerjono.2002.Soisologi SuatuPengantar.Jakarta.Rajawali pers
-    Sztompka Piotr. 2007. Sosilogi Perubahan Sosial. Jakarta. Prenada
-    http// robbyalexandersirait.wordpress.com
           








Translate

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons